Langsung ke konten utama

Doa Fajar

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ صّلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan keharibaan Muhammad dan juga kepada keluarganya.

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ، تَهْدِيْ بِهَا قَلْبِيْ، وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِيْ، وَتَلُمُّ بِهَا شَعْشِيْ، وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِيْ، وَتُصْلِحُ بِهَا دِيْنِيْ، وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِيْ، وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِيْ، وَتُزَكِّيْ بِهَا عَمَلِيْ، وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِيْ، وَتُلْهِمُنِيْ بِهَا رُشْدِيْ، وَتَقْضِيْ بِهَا حَاجَتِيْ، وَتَعْصِمُنِيْ بِهَا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rahmat dari sisi-Mu, yang denganya Engkau menunjuki hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku, mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga  batinku (dari sifat-sifat buruk dan menghiasinya dengan sifat-sifat baik), mengangkat lahiriahku (dengan amal yang baik), mensucikan amalku (dari hal-hal yang dapat merusaknya), memutihkan wajahku, mengilhamkan kepadaku petunjukku, mencukupkan kebutuhanku, dan menjagaku dari segala kejelekan.

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا خَالِصًا، دَائِمًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَيَقِيْنًا صَادِقًا، حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ يُصِيْبَنِيْ، إِلَّا مَا كَتَبْتَهُ عَلَيَّ، وَرَضِّنِيْ بِمَا قَسَمْتَهُ لِيْ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا صَادِقًا، وَيَقِيْنًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ، وَأَسْأَلُكَ رَحْمَةً، أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ، فِي الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ اللِّقَاءِ، وَالصَّبْرَ عِنْدَ الْقَضَاءِ، وَمَنَازِلَ الشُهَدَاءِ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ، وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang murni, langgeng yang meliputi hatiku, dan aku memohon kepada-Mu keyakinan yang jujur sehingga aku mengetahui bahwasanya tidak ada yang menimpaku kecuali apa yang telah Engkau tetapkan atasku, dan buatlah aku rida (rela) dengan segala yang Kau bagikan untukku. Ya Allah berikanlah kepadaku iman yang jujur dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan rahmat yang dengannya aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat. Ya Allah aku memohon kepada-Mu keberuntungan ketika perjumpaan (dengan-Mu), kesabaran ketika menerima keputusan (dari-Mu), derajat para syuhada, kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh, dan berdampingan dengan pada Nabi (di surga).

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِيْ، وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِيْ، وَقَصُرَ عَمَلِيْ، وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ، فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الأُمُوْرِ، وَيَا شَافِيَ الصُّدُوْرِ، كَمَا تُجِيْرُ بَيْنَ الْبُحُوْرِ، أَنْ تُجِيْرَنِيْ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ، وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُوْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القُبُوْرِ. اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِيْ، وَضَعُفَ عَنْهُ عَمَلِيْ، وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِيْ وَأُمْنِيَّتِيْ، مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ، أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيْهِ، أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، فَإِنِّيْ أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيْهِ، وَأَسْأَلُكَ إِيَّاهُ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.

Ya Allah, sesungguhnya aku menyerahkan hajatku kepada-Mu, meskipun lemah pendapatku, sedikit amalku, dan perlunya akan rahmat-Mu, maka aku mohon wahai Sang Pemutus segala perkara, penyembuh segala dada (yakni: hati), sebagaimana Engkau menjauhkan antar laut, agar Engkau menjauhkanku dari azab neraka Sa’ir, juga dari seruan kecelakaan, dan dari fitnah kubur. Ya Allah, apapun yang pikiranku lemah darinya, dan amalku pendek darinya, serta niat dan cita-citaku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada salah seorang hamba-Mu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, dan memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan Penguasa seluruh alam semesta.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِيْنَ مُهْتَدِيْنَ، غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا مُضِلِّيْنَ، حَرْبًا لِأَعْدَائِكَ، سِلْمًا لِأَوْلِيَائِكَ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ النَّاس، وَنُعَادِى بِعَدَاوَتِكَ، مَنْ خَالَفَكَ مِنْ خَلْقِكَ. اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ، وَعَلَيْكَ الإِجَابَةُ، وَهَذَا الجُهْدُ، وَعَلَيْكَ التُّكْلَانُ، وَإِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ. اللَّهُمَّ ذَا الحَبْلِ الشَّدِيْدِ، وَالأَمْرِ الرَّشِيْدِ، أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الوَعِيْدِ، وَالجَنَّةَ يَوْمَ الخُلُوْدِ، مَعَ المُقَرَّبِيْنَ الشُّهُوْدِ، الرُّكَّعِ السُّجُوْدِ، المُوْفِيْنَ لَكَ بِالعُهُوْدِ، إِنَّكَ رَحِيْمٌ وَدُوْدٌ، وَإِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تُرِيْدُ، سُبْحَانَ مَنْ تَعَطَّفَ بِالعِزِّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ المَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيْحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ ذِي الفَضْلِ وَالنِّعَمِ، سُبْحَانَ ذِي الجُوْدِ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ الَّذِيْ أَحْصَى كُلَّ شَيْئٍ بِعِلْمِهِ.

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yang sesat dan bukan pula menyesatkan, kami memerangi musuh-Mu, dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai manusia karena kecintaan pada-Mu, dan kami memusuhi karena permusuhan-Mu kepada siapa saja yang menyalahi (perintah)-Mu dari dari makhluk-Mu. Ya Allah, ini adalah doa dan dari-Mu lah penerimaan, dan ini adalah kadar usaha kami dan kepada-Mu lah berserah diri, dan sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada-Mya, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada upaya (untuk melakukan ketaatan) kecuali dengan (pertolongan) Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung. Dia yang memiliki tali (agama) yang kuat, dan perkara yang penuh petunjuk, aku memohon kepada-Mu keamanan pada hari datangnya ancaman (hari kiamat), dan surga pada hari kekekalan, bersama dengan orang-orang yang didekatkan lagi menyaksikan (Allah), yang ahli rukuk dan ahli sujud, dan menepati janji, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang Lagi Mencintai, dan Engkau Maha Memperbuat apa yang Engkau kehendaki. Maha Suci Allah Yang Berlembut dengan keperkasaan-Nya dan berfirman dengan keperkasaan itu, Maha Suci Allah Yang Mengenakan Kemuliaan dan berbuat dermawan dengannya, Maha Suci Allah Yang mana tidak layak pensucian kecuali untuk-Nya, Maha Suci Allah Sang Pemilik Karunia dan nikmat-nikmat, Maha Suci Allah Yang Memiliki Kekuasaan dan kedermawanan, Maha Suci Allah Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, Maha Suci Allah Yang Menghitung segala sesuatu dengan ilmu-Nya.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَلْبِيْ، وَنُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ سَمْعِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَصَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ شَعْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَشَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ لَحْمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ دَمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ عِظَامِيْ، وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ، وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِيْ، وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِيْ، وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِيْ، وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ. اللَّهُمَّ زِدْنِيْ رُوْرًا، وَاعْطِنِيْ نُوْرًا، أَعْظَمَ نُوْرٍ، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالحمدُ لله رب العالمين.

Ya Allah, jadikanlah bagiku cahaya di hatiku dan cahaya dikuburku, cahaya di pendengaranku dan cahaya di pengelihatanku, cahaya di rambutku dan cahaya di kulitku, cahaya di dagingku, cahaya di darahku, cahaya di tulang-belulangku, dan cahaya dari tangan-tanganku, cahaya di belakangku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di atasku, dan cahaya di bawahku. Ya Allah, tambahkanlah untukku cahaya, berikanlah aku cahaya, dan jadikanlah bagiku cahaya, demi rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang. Salawat serta salam semoga tetap terlimpah atas junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada kaluarga serta para sahabat beliau. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.


Komentar

Cerpen

Pemaknaan Kitab Kuning Dengan Menggunakan Makna Gandul di Era Milenial: Antara Tradisi dan Sistem

Pondok Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan dengan latar belakang agama. Biasanya Pondok Pesantren dipimpin oleh seorang Kiyai atau dengan sebutan-sebutan lainnya, seperti Abuya, Abah yai, Abah, Babah dan lain-lain. Adapun yang menjadi pelajarnya disebut dengan santri. Di Indonesia Pondok Pesantren digolongkan menjadi dua, yaitu Pondok Pesantren Salaf dan Pondok Pesantren Modern. Pondok Pesantren pada umumnya mengajarkan al-Qur’an dan pengkajian kitab-kitab kuning, juga mengkaji tata krama dan sopan santun (akhlak) agar bisa diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, baik itu Pondok Pesantren Salaf atau pun Pondok Pesantren Modern. Akan tetapi, yang menjadi titik pembeda di sini terletak pada kurikulum pembelajarannya. Dalam kurikulum Pondok Pesantren Salaf, sistem pembelajarannya masih melestarikan budaya pegon atau makna gandul - hingga saat ini. Berbeda dengan Pondok Pesantren Modern, kurikulum atau sistem pemaknaan dengan aksara pegon atau makna gandul sudah jar

Cerita Babah Ghofur Ketika Di Pesawat

Ada sebuah kisah yang dipaparkan oleh Dr. KH. Abdul Ghofur Maimun, MA. Cerita ini disampaikan bertepatan dengan malam nuzulul Qur’an, 17 Ramadhan 1443 H yang bertepat di PP. Al-Anwar 3, Sarang. Sebelum itu, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimun, MA. atau lebih akrab disapa dengan Babah Ghofur di kalangan santri-santrinya, berkisah bahwa penetapan malam Nuzulul Qur’an yang diperingati setiap malam 17 Ramadhan ternyata tidak hanya di Indonesia saja. Di Mesir dan di sebagian besar begara Muslim juga memperingati malam 17 Ramadhan sebagai malam nuzulul Qur’an. Babah Ghofur membacakan dua hadis Nabi Ṣalla Allāhu ‘Alayhi Wa Sallam, Pertama, hadis yang diriwayatkan oleh Anas ra. حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَكَلَ طَعَامًا لَعِقَ أَصَابِعَهُ الثَّلَاثَ وَقَالَ إِذَا مَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيُمِطْ عَنْهَا الْأَذَى وَ

Madrasah Bulan Ramadhan

Malam peringatan haul KH. Zubair Dahlan sekaligus memperingati malam Nuzulul Qur’an yang diadakan di PP. Al-Anwar 3, Sarang. Dalam ceramahnya, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimun, MA., putra dari KH. Maimun Zubair sekaligus cucu dari KH. Zubair Dahlan menyebut bulan Ramadhan sebagai madrasah. “Bulan Ramadhan ini merupakan  madrosaturromadon  bagi kita semua”. Begitu ungkap beliau. Beliau mengungkapkan bahwa untuk merubah kepribadian atau kebiasaan seseorang hanya dibutuhkan waktu 30 hari saja. Sehubungan bertepatan dengan bulan Ramadhan, ini bisa kita jadikan sebagai ajang latihan. Hal apa saja sih yang bisa kita jadikan sebagai latihan? Pertama, bangun sebelum subuh Ini mungkin suatu hal atau kebiasaan yang sudah lumrah terjadi di kalangan para santri. Selain tujuan pendidikan, para santri dilatih untuk bisa bangun lebih awal. Dalam dunia pesantren tradisi bangun sebelum subuh pasti diajarkan dan diterapkan. Kebiasaan bangun sebelum subuh, dalam kacamata masyarakat awam rupanya

Kiat-Kiat Sukses Merubah Pola Kebiasaan Hidup Ala Babah Ghofur

Babah Ghofur pernah ngendikan (berkata), “Selama empat puluh hari seseorang bisa merubah kebiasaannya”. Saat itu Babah Ghofur sedang menasihati santri-santrinya yang sudah mendekati kelulusan. Setiap sebelum hari kelulusan tradisi santri di sini adalah sowan kepada para Masyayikh, terutama kepada zurriyyah (keturunan-keturunan) Mbah Maimoen Zubair. Bertepatan pada waktu itu, yang sowan kepada Babah Ghofur adalah santri MA Al-Anwar 2, putra-putri. Saat itu mereka sowan atau bermajlis di mushala Al-Anwar 3. Pesan yang disampaikan Babah Ghofur saat itu adalah agar santri-santrinya ketika sudah pulang ke rumah masing-masing nanti tetap istikamah menjalankan ajaran-ajaran yang sudah diajarkan di pondok pesantren. Ilmu yang sudah didapatkan agar selalu diamalkan. Baik untuk pegangan diri sendiri atau untuk disebarkan kepada khalayak luas. Babah Ghofur ngendikan, karena gak semua yang pulang dari sini menjadi ustaz semuanya. Ada yang jadi pedagang, ada yang bertani, ada yang buka usaha, mace